Anda Bisa Jika Anda Pikir Anda Bisa

 Anda Bisa Jika Anda Pikir Anda Bisa

Keluar Dari Zona Aman

Ketika saya mendapat kabar tentang seorang sahabat yang baru saja memutuskan untuk resign dari kantor tempatnya selama ini bekerja. Hal pertama yang saya lakukan tentu saja memberi ucapan selamat kepadanya dan juga pernyataan salute saya atas keberanian dan kepercayaan dirinya  untuk mengambil suatu keputusan besar dalam kehidupannya.

Ya, bagi saya itu suatu hal yang sangat luar biasa dan patut mendapat acungan jempol karena tentu bukanlah hal yang mudah dalam mengambil suatu keputusan untuk melepaskan diri dari zona aman sebagai seorang karyawan yang sudah sekian lama melakukan suatu pekerjaan rutin dimana imbalannya adalah berupa penghasilan tetap dan berbagai kemudahan/fasilitas dari kantor tempat kita bekerja, kemudian beralih kepada suatu kondisi baru yaitu berwirausaha dimana secara materi hasilnya masih penuh tanda tanya dan misteri.

Saya pun kemudian teringat akan sebuah kisah klasik yang cukup popular dan telah menginspirasi saya ketika kurang lebih enam tahun yang lalu menghadapi kondisi serupa, yaitu sebuah kisah tentang seorang Panglima Perang yang memerintahkan anak buahnya untuk membakar kapal yang telah membawa mereka ke sebuah pulau dimana mereka akan berhadapan dengan musuh-musuhnya pada suatu pertempuran.

Begini kisah singkatnya :

Bakarlah Kapal Anda

Pada suatu masa, ada seorang Panglima Perang mendapat perintah dari Sang Raja untuk pergi ke suatu arena peperangan dimana mereka harus mengadakan perlawanan terhadap pasukan musuh yang jumlahnya lebih banyak dan terkenal dengan kekuatannya. Untuk melaksanakan tugas itu kemudian Sang Panglima membawa balatentara yang telah terlatih untuk menuju medan pertempuran di sebuah pulau. Sesampainya di pantai dengan sigap seluruh pasukan turun dari kapal dan bersiap-siap untuk melakukan penyerangan. Sebelum berangkat menuju ke medan laga Sang Panglima memerintahkan kepada  anak buahnya untuk segera membakar kapal-kapal yang tadi mereka tumpangi. Tanpa basa-basi beberapa anak buahnya pun segera melaksanakan perintah itu sementara yang lain menyaksikan dari kejauhan dengan tetap bersiaga penuh.

Pada saat api mulai terlihat berkobar dan asap hitam mengepul seiring dengan musnahnya kapal-kapal mereka dilalap si jago merah, dengan lantang Si Panglima berkata, "Anda sekarang melihat perahu-perahu kita telah hancur. Itu berarti bahwa kita tidak bisa meninggalkan pulau ini dalam keadaan hidup kecuali kita bisa memenangkan pertempuran!
Kita sekarang tidak punya pilihan kecuali kita menang, atau kita binasa !
Singkat cerita Sang Panglima kemudian memimpin pasukannya untuk menghadapi musuh-musuhnya di medan peperangan dan kemudian berhasil memenangkan pertempuran itu dengan gilang-gemilang.
                       
Kisah tersebut bagi saya memiliki beberapa pelajaran penting dan pesan moral yang sangat bermakna, yaitu : "bahwasannya jika kita ingin dapat meraih keberhasilan dalam apa yang kita cita-citakan dengan beralih ke suatu kondisi yang kita yakini bisa membawa kebaikan di masa datang, maka kita harus berani untuk 'membakar kapal-kapal yang selama ini kita tumpangi' dan melenyapkan segala kemungkinan untuk mundur."
Ya, hanya dengan cara itu seseorang bisa memastikan untuk tetap mempertahankan kondisi pikiran yang dikenal sebagai HASRAT UNTUK MENJADI PEMENANG, yang sangat penting bagi pencapaian sebuah keberhasilan.Tentu saja medan pertempuran kita saat ini bukanlah sebuah medan perang dalam arti sesungguhnya. Namun setidaknya strategi yang telah dilakukan Sang Panglima dalam kisah itu, dengan membakar kapal-kapalnya, ini bisa kita terapkan saat akan memulai membangun sebuah usaha baru, atau untuk meninggalkan tempat kerja yang kita ragukan ‘kebersihan’-nya misalnya, dan kita tidak mau lagi terlibat di dalamnya.

Anda Bisa Jika Anda Pikir Anda Bisa

Kata-kata itu juga memiliki makna yang sangat dalam bagi saya. Kadangkala kita memang tidak menyadari seberapa besar sebenarnya kekuatan kita sendiri dan seberapa banyak yang bisa kita lakukan sampai kita dihadapkan pada sebuah tantangan yang sangat besar. Dengan itulah kita dipaksa untuk terus bertumbuh.  Saya yakin bahwa saya tidaklah sendirian, Anda pun pasti pernah mengalami keadaan dimana Anda benar-benar harus menghadapi kemungkinan besar kegagalan pada saat harus melakukan suatu hal yang baru dalam hidup anda. Namun, pada kenyataannya entah dengan cara apa hingga hari ini Anda masih tetap bertahan dan bahkan telah mencapai banyak kemajuan serta keberhasilan.

Jika Anda telah lama memiliki sebuah impian yang sangat ingin anda wujudkan, apapun itu, ketika tiba saatnya harus membuat suatu keputusan maka disaat itulah kesetiaan dan keyakinan Anda atas cita-cita Anda itu benar-benar diuji. Selanjutnya jika pada sat itu anda berhasil membuat suatu keputusan yang tepat Anda akan tahu bahwa Anda telah menjadi sosok yang berbeda dengan pribadi-pribadi lainnya. Anda adalah seorang PEMENANG !

Ketika Anda benar-benar membakar kapal Anda dalam waktu yang tepat, niscaya semua energi Anda, semua pikiran sadar dan bawah sadar Anda akan terfokus hanya pada bagaimana cara untuk mewujudkan impian-impian Anda itu. Dan tentu saja langkah selanjutnya adalah Anda harus memiliki komitmen serta integritas untuk segera melakukan tindakan ke arah keberhasilan yang ingin Anda capai.

Sekali lagi, melalui tulisan ini saya ucapkan selamat datang kepada seorang sahabat saya yang telah bergabung ke dalam dunia wirausaha yang penuh dengan kebebasan dan kondisi yang menyenangkan. Meskipun kadangkala jalan yang harus dilalui tidak selamanya mulus dan kadang sangat suram, terjal dan berliku. Justru bagi saya pribadi disitulah letak kenikmatannya. Tentang itu, saya tidak akan bercerita secara detail, karena toch kelak anda sendiri yang akan merasakannya.

Keputusan sudah kau buat sahabatku,

Majulah Terus Pantang Mundur. Sekali Layar Terkembang Pantang Surut ke Belakang,
dan langkah awal yang harus Anda lakukan adalah ‘Bakarlah Kapal Anda’.

Rawe-rawe rantas, Malang-malang putung !

“Bismillahi tawakkaltu ‘Alallah, laa hawla wa laa quwwata illa billah”
(Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Nya).